Perempuan Muda Ini Rela Menjual Rambutnya Untuk Kebutuhan

Krisis ekonomi di Venezuela membuat masyarakat butuh memutar otak untuk mendapatkan tambahan uang. Bagai Fantine di narasi Prancis Les Miserables, wanita di Venezuela hingga jual rambutnya.
Ditulis dari BBC, harga rambut yang dipotong langsung dari pemilikinya dilabeli sampai 45 pound sterling atau Rp 825 ribu (1 pound sterling = Rp 18. 355) .
Konsumen merupakan pria paruh baya bernama Luis Fernando. Dia mengharapkan, uang yang beberapa wanita bisa melalui jual rambut bisa menaikkan hajat hidup mereka.
" Disaat mereka hadir untuk memotong rambut, itu sebab kemiskinan mereka sangan ekstrim, serta mereka lakukan ini jadi teknik paling akhir memperoleh uang, " tutur pria berkumis itu.
Luis tawarkan jasanya di dalam jalan serta memanggil-manggil calon pembelinya. Ia udah memotong beberapa ratus rambut wanita Venezuela yang tengah mengungsi.
Rambut-rambut itu dia lalu jual ke tukang rambut palsu serta ekstensi. Luis lantas mendalami benar perasaan beberapa wanita yang hingga mesti memotong rambutnya.
" Beberapa wanita Venezuela tentunya benar-benar sakit disaat mesti jual rambut mereka. Rambut itu sisi dari mereka, " paparnya.
Semisal 2, 3 juta rakyat Venezuela tengah melarikan diri ke negara lainnya gara-gara buruknya ekonomi di negara mereka. Sekarang ini, rezim sosialis Nicolas Maduro tengah mendapatkan desakan dari Amerika Serikat serta beberapa negara Amerika Latin lainnya untuk menyerahkan tampuk pemerintahan ke tim oposisi.
Pemerintahan Donald Trump selalu berikan desakan pada presiden Venezuela, Nicolás Maduro, dimana kesempatan ini punyai bentuk berbentuk sangsi pada raksasa minyak negara itu, PDVSA.
Kebijaksanaan itu, menurut penasehat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) , John Bolton, adalah beberapa usaha untuk menantang intimidasi strategis dari Kuba serta Iran, demikian seperti diambil dari The Guardian.
Dalam suatu pedoman di Gedung Putih, menteri keuangan AS, Steve Mnuchin, mengemukakan pada beberapa wartawan jika sangsi itu akan menghukum " mereka yang bertanggungjawab atas penurunan kwalitas hidup di Venezuela " , serta menggerakkan Juan Guaido, --pemimpin oposisi yang minggu terus menyatakan jadi presiden sementara-- resmi pimpin negeri seperti minyak di Amerika Latin itu.
" Ini merupakan tragedi besar yang menimbulkan krisis kemanusiaan di negara dengan sumber daya melimpah, " kata Mnuchin.
Sangsi --yang mewakili langkah ekonomi paling berat AS pada Maduro kala ini-- muncul lima hari sehabis deklarasi sensasional Guaido menimbulkan krisis politik terkini di Venezuela.
John Bolton mengemukakan jika asset sejumlah US$ 7 miliar (sama dengan Rp 98, 6 triliun) punya PDVSA lekas di-stop, jadi akibatnya karena sangsi sehubungan.
Terkecuali itu, perusahaan itu juga kehilangan lebih kurang US$ 11 miliar (sama dengan Rp 154 triliun) kemampuan nilai export minyak Venezuela saat satu tahun ke depan.
Baca juga : harga asbes
                     harga genteng metal
Bolton mengemukakan sangsi itu adalah usaha untuk memudahkan " kemiskinan serta kelaparan dan krisis kemanusiaan " yang tengah mencengkeram Venezuela, serta menyudahi " Maduro serta kroni-kroninya " menjarah asset rakyat ditempat.
Tetapi, dia pun mengaku jika keperluan strategis AS turut bertindak, termasuk juga kegalauan mengenai kehadiran serta kegiatan musuh Negeri Paman Sam di lokasi itu.
" Kami fikir kestabilan serta demokrasi di Venezuela merupakan keperluan nasional langsung Amerika Serikat sekarang ini, " kata Bolton pada wartawan. " Rezim otoriter Chavez serta Maduro udah sangat mungkin penetrasi oleh musuh-musuh Amerika Serikat, termasuk juga Kuba. "
" Sebagian orang menyebutkan negara itu 'Cubazuela', dimana merepresentasikan cengkeraman yang dipunyai militer serta pasukan keamanan Kuba pada rezim Maduro. Kami fikir itu merupakan intimidasi berarti yang strategis untuk Amerika Serikat serta ada pula yang lainnya, termasuk juga keperluan Iran dalam simpanan uranium Venezuela, " tutur Bolton mengimbuhkan.